Investasi saham semakin dikenal berbagai kalangan, termasuk dikalangan anak muda. Selain transaksinya yang semakin mudah secara online, tak dapat dipungkiri potensi return yang tinggi menjadi daya tarik utamanya. Tapi, bagaimana, ya, cara memulai investasi? Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan? Yuk, simak tujuh tips yang mungkin bisa membantu Anda dalam berinvestasi saham.
- Mulailah Sedini Mungkin
Kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi? Jika ada pertanyaan seperti itu jawaban yang tepat adalah “saat ini”. Faktor waktu memegang peranan penting dalam berinvestasi. Semakin muda usia Anda saat mulai berinvestasi, semakin ringan persiapan kebutuhan dan pencapaian tujuan Anda di masa depan.
- Mulai dengan Modal yang Tidak Terlalu Besar
Jika Anda belum terlalu mengenal pasar saham, disarankan untuk memulai dengan modal minimal terlebih dahulu. Tujuannya bila salah langkah, kerugian yang diderita tidak terlalu besar. Tujuan lainnya adalah untuk proses belajar. Anda perlu membiasakan diri pada software untuk jual beli saham, belajar analisis saham dan sebagainya dan semua itu perlu waktu. Jika sudah mantap, silakan menambah modal Anda. Bukankah membangun seribu candi dimulai dengan satu batu?
- Beli Saham yang Berfundamental Baik
Biasanya adalah saham blue chip. Cirinya perusahaan ini dikenal publik, punya usaha yang jelas, produknya laku di pasaran, tidak banyak utang, manajemen transparan dan sebagainya. Jangan tergiur untuk membeli saham gorengan yang pergerakan harganya tidak jelas sebabnya. Mengapa memilih saham blue chip? Saat pasar saham terkoreksi, saham blue chip juga terkoreksi, tetapi setelah pasar saham pulih, saham blue chip juga yang bergerak naik lebih dulu dan lebih cepat dari yang lain.
- Jangan Masukkan Semua Telur dalam Satu Keranjang
Meletakkan semua telur yang Anda miliki dalam satu keranjang bisa menyebabkan semuanya pecah jika keranjang terjatuh. Saat Anda berinvestasi, jangan masukkan seluruh modal Anda dalam satu investasi saja. Alokasikan dana Anda di beberapa investasi. Belilah beberapa jenis saham untuk membagi risiko. Memiliki beberapa saham memiliki risiko kerugian lebih kecil dari pada membeli hanya satu jenis saham. Bayangkan jika investasi yang satu sedang turun, setidaknya Anda masih punya investasi lain yang positif. Sewaktu Anda butuh uang, Anda bisa mencairkan investasi yang memberikan imbal hasil positif lebih dulu.
Sebagai contoh, Anda dapat memilih tiga jenis saham blue chip di sektor yang berbeda, misalnya perbankan, konsumsi serta energi. Ketika sentimen suku bunga mempengaruhi pergerakan saham perbankan, Anda masih bisa bernafas lega karena saham konsumsi yang Anda miliki masih aman-aman saja.
- Jangan Beli Kucing dalam Karung
Investasi bukan spekulasi! Jangan tebak-tebak buah manggis. Anda perlu mengetahui cara analisis saham untuk menentukan keputusan jual atau beli saham. Ada dua cara analisis yang umum dilakukan, yaitu Analisis Teknikal, dan Analisis Teknikal.
Jangan membeli saham hanya karena ikut-ikutan. Pelajari sepak terjang perusahaan dan kinerja keuangannya selama beberapa tahun terakhir. Jika pengelolaan perusahaannya bagus, likuiditas sahamnya juga terjaga, tidak perlu ragu untuk menginvestasikan jerih payah Anda dalam saham tersebut. Lebih baik membeli saham perusahaan yang sehat dengan nilai ekuitas lebih banyak daripada nilai utang. Anda pun akan semakin yakin untuk berinvestasi dan memetik hasilnya di masa yang akan datang.
- Lakukan Pengawasan Secara Periodik
Jika Anda investasi jangka pendek lakukanlah setidaknya sehari sekali, namun apabila Anda investasi jangka panjang lakukanlah setidaknya 3 bulan sekali. hal ini bisa Anda lakukan dengan membandingkan harga saham saat ini dengan harga ketika Anda membelinya. Apakah mengalami kenaikan atau malah penurunan? Anda juga bisa membandingkan saham tersebut dengan harga acuan pasar atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apakah saham yang Anda punya memiliki pertumbuhan positif dibandingkan IHSG di periode yang sama?
Setelah dievaluasi, Andadapat menentukan strategi yang lebih sesuai untuk kondisi kinerja investasi yang Anda miliki. Jika ada saham yang kurang bagus kinerjanya, misalnya produknya gagal di pasaran, merugi, dan sebagainya bisa diganti dengan saham lain yang lebih baik.
- Tanamkan Komitmen dalam Diri Anda
Ketahuilah bahwa berinvestasi saham tidak melulu soal kemahiran, tapi juga soal pentingnya menjaga semangat Anda agar tetap konsisten. Seperti halnya menanam benih, Anda perlu rajin menyiram secara rutin agar benihnya dapat tumbuh menjadi tunas, lalu menjadi tanaman yang berbuah. Proses pertumbuhan juga tidak terjadi dalam waktu semalam saja bukan? Semua ada prosesnya.
Anda harus sabar dan konsisten dalam mempelajari saham-saham yang dapat Anda pilih, kemudian membeli dan memantau pergerakannya. Tentukan dulu jangka waktu investasi Anda. Jika Anda pemula, sebaiknya berinvestasi jangka panjang pada saham-saham berkapitalisasi besar (big cap) yang kinerjanya sudah cukup stabil. Biasanya “buah” dihasilkan dari “benih” yang Anda tabur setelah beberapa tahun, dari hasil dividen yang dibagikan untuk pemegang saham serta capital gain yang Anda peroleh saat menjual saham Anda.
Meskipun tidak selalu bersifat mutlak, tapi 7 tips ini tentu dapat membantu Anda supaya semakin mahir berinvestasi saham dan kemungkinan Anda meraih keuntungan di pasar saham akan lebih besar. Selamat berinvestasi dipasar saham. Practice makes perfect.
Ditulis oleh: Ahmad Jauhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar