Threads vs Twitter : Mempengaruhi Kinerja Pasar Saham atau Hanya Tren Yang Lewat?

Instagram resmi meluncurkan Threads secara bersamaan di seluruh dunia, pada Kamis, (6/7/2023). Aplikasi tersebut berhasil menarik minat warganet dngan dua jam pertama mencapai 2 juta pengguna dan terus meningkat mencapai 5 juta, 10 juta, 30 juta dan kemudian menjadi 70 juta.

Menurut laporan We Are School, jumlah pengguna Instagram global sendiri mencapai 1,32 miliar per Januari 2023. Jumlah tersebut menurun 10,8% dibanding Januari 2022 (year-on-year/yoy). Sehingga pada awal tahun ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna Istagram terbanyak ke-4 di dunia, yakni 89,15 juta pengguna.

Threads merupakan aplikasi media sosial text-based atau berbasis teks dimana pengguna bisa membagikan unggahan dalam bentuk teks, kalimat, dan tulisan yang dapat terhubung langsung dengan Instagram. 

Namun, Threads Instagram di kabarkan menjadi pesaing Twitter. Hal ini dikarenakan aplikasi itu memiliki interface atau tampilan antarmuka yang mirip dengan twitter. 

Lalu, bagaimana kinerja saham induk perusahaan Meta Platforms Inc. (META) setelah peluncuran aplikasi Threads Instagram?

Berdasarkan data Yahoo Finance, saham Meta Platform yang dicatatkan di bursa Nasdaq, turun tipis 0,8% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$291,98 per saham pada penutupan perdagangan Kamis, (6/7/2023) waktu setempat.

Padahal saat penutupan perdagangan Rabu, (5/7/2023), saham Meta Platform naik 2,91% dari hari sebelumnya ke level US$294,36 per saham.

Jika dibandingkan secara tahunan (year-onyear/yoy), harga saham Meta Platform naik 71,98%. Pada periode tahun lalu (7/7/2022), harga saham perusahaan milik Mark Zuckerberg ini hanya US$169,77 per saham.

Kenaikan saham Meta Platform dalam setahun terakhir membuat nilai kapitalisasi pasar emiten tersebut terangkat ke level US$729,22 miliar. 

Kehadiran Threads Instagram seolah "angin segar" di tengah kebijakan CEO Twitter, Elon Musk yang membatasi pengguna aplikasinya dalam membaca sejumlah cuitan (tweet) tertentu per hari. Dari hal itu membuat banyak pengguna Twitter mengeluh tentang kebijakan Musk tersebut.