Post Page Advertisement [Top]

news

Sikap Wait & See Investor Terhadap Sentimen Luar Negeri



ANALISA EKONOMI
8 Desember 2017   
1.      Sikap Wait & See Investor Terhadap Sentimen Luar Negeri
            Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat kemarin. Kenaikan harga komoditas menjadi pendorong kenaikan bursa saham.Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/12/2017), IHSG naik 24,12 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.030,95. Indeks saham LQ45 naik 0,46 persen ke posisi 1.017,81.
            Performa IHSG pada pekan ini tidak bisa ditebak, yang mana sempat mengalami reli penguatan selama awal pekan namun kemudian pada Kamis terkoreksi sebesar 0,48% ke level 6.006, namun kemudian pada akhir pekan ini mengalami kenaikan kembali sebesar 0,40%. Pergerakan IHSG yang tidak konsisten ini disebabkan oleh minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Sentimen dalam negeri minggu ini yaitu rilisnya data-data ekonomi seperti data inflasi, cadangan devisa, indeks kepercayaan konsumen yang secara keseluruhan masih dalam keadaan normal dan aman, jadi tidak terlalu berdampak pada pergerakan IHSG.
            Pada pekan ini IHSG diwarnai oleh sejumlah sentimen dari luar negeri seperti pernyataan Donald Trump yang secara sepihak mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel  yang mana pernyataan tersebut begitu mengguncang publik dunia, terutama daerah Timur Tengah. Para pemimpin dunia merespon pernyataan tersebut dengan senada menganggap bahwa pernyataan semacam itu sama sekali tidak mendukung terjadinya perdamaian di kawasan Timur Tengah, hal itu malah akan menimbulkan konflik baru yang berkepanjangan. Gejolak yang kembali terjadi di Timur Tengah ini membuat para pelaku pasar global masih cenderung Wait and See.
            Sentimen lain yaitu keputusan The Fed untuk menetapkan suku bunganya pada tanggal 12-13 Desember juga akan menjadi fokus perhatian para pelaku pasar pada pekan depan. Investor cenderung Wait and See sampai putusan tersebut diketok palu oleh direktur The Fed dan kemudian melakukan aksi pada Rabu pekan depan. Namun prediksi berbagai analis ekonomi cenderung berpendapat bahwa suku bunga The Fed naik 25 basis poin bulan ini  dan akan naik sampai tiga kali pada awal tahun 2018. Jika memang hal tersebut benar-benar terjadi maka itu bukan sebuah kabar baik bagi dunia investasi di Indonesia.
            Kabar dari hasil reformasi pajak yaitu Donald Trump bersama Parta Republik yang berniat memangkas tarif pajak korporasi dari 35%  menjadi 15% telah menemukan titik temu. RUU Reformasi Pajak ini telah disahkan oleh Senat AS. Tujuan dari pemangkasan pajak ini adalah untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di AS pada 2018. Ini juga merupakan sentimen negatif yang akan menekan IHSG pada pekan depan karena parapelaku pasar akan lebih tertarik berinvestasi di Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]