Post Page Advertisement [Top]

artikelinfonews

SUKSES ATAS PENYELENGGARAAN KTT G20, INDONESIA DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI


Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah diselenggarakan pada 15-16 November lalu. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koodrinasi Penanaman Modal (BKPM), Indra Darmawan mengatakan bahwa gelaran G20 memberi energi positif untuk Indonesia, termasuk dalam bidang investasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Gelaran G20 ini bisa kita serahkan ke presidensi berikutnya di Indonesia, ini harus bisa diapresiasi," katanya dalam diskusi bertajuk Masa Depan Investasi Berkelanjutan di Indonesia Pasca Presidensi G20 yang digelar secara daring, Rabu (7/12).

KTT G20 merupakan puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 atau pertemuan tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups selama setahun keketuaan Indonesia.

“Kehadiran negara-negara G20 berperan penting dalam mendorong dialog, kerja sama, dan koordinasi kebijakan dalam mendukung pemulihan ekonomi global,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo kepada tim komunikasi dan media G20, Rabu (11/9).

Menurutnya, pertemuan para pemimpin G20 di KTT Bali nantinya akan memberikan arahan dan keyakinan pasar terhadap prospek stabilitas ekonomi dan sistem keuangan ke depan. BI juga memperkirakan konsumsi masyarakat tetap kuat, meski pertumbuhan minyak pemanas (BBM) akan melambat. Namun, Dody mengakui seiring bergulirnya tahun 2023, terdapat risiko perlambatan ekonomi global. Ia menegaskan konsumsi dalam negeri akan tetap stabil dalam rangka persiapan pemilu parlemen 2024. Untuk seluruh tahun 2022 dan tahun depan, ekonomi diperkirakan akan tumbuh antara 4,5 dan 5,3 persen dan mengarah ke batas atas. Pertumbuhan PDB pada 2022 sebesar 5,4 persen selama sembilan bulan dibandingkan Januari hingga September tahun lalu. Perkembangan ekspor barang dan jasa meningkat sebesar 19,57 persen, diikuti oleh konsumsi lembaga nirlaba dalam negeri (LNPRT) dan konsumsi domestik yang meningkat masing-masing sebesar 5,66 persen dan 5,6 persen pada periode yang sama. tahun lalu Tantangan ekonomi global hingga tahun depan tidaklah mudah.

Ancaman inflasi yang diikuti pengetatan pasar keuangan global, krisis pangan dan energi, menyebabkan perlambatan ekonomi dunia. Beberapa mata uang Asia termasuk rupiah melemah karena dolar AS terlalu kuat. Kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve menyebabkan dolar terapresiasi cukup tajam terhadap beberapa mata uang dunia. Ke depan, menurut Dody, kebijakan moneter bank sentral akan mendorong stabilitas dan menekan inflasi sesuai target yang ditetapkan. Inflasi inti ditargetkan pada triwulan II 2023. Target inflasi Indonesia 2022-2023 sekitar 2-4 persen. Inflasi tahunan dari Statistik Finlandia (BPS) adalah 5,71 persen pada bulan Oktober. Inflasi kumulatif dari Januari hingga Oktober naik menjadi 4,73 persen. Pada bulan Oktober, inflasi inti mencapai 3,31 persen. Dengan meningkatnya transaksi uang, struktur suku bunga pasar uang akan terus berlanjut sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan untuk membawa inflasi ke sasarannya.

Kebijakan pro-pertumbuhan lainnya dilakukan dengan mendorong kebijakan stabilitas makro untuk mendukung pertumbuhan kredit perbankan. Menciptakan sistem pembayaran yang efisien, cepat, lancar dan aman. Kebijakan pendalaman pasar keuangan, meningkatkan nilai transaksi pasar keuangan sebagai sumber pendanaan. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, menurut Dody, BI berkomitmen melakukan tiga langkah intervensi atau triple intervensi, yakni melalui pasar spot, domestic non-deliverable futures (DNDF) dan pasar obligasi yakni melalui pasar obligasi jual beli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

‘’Kehadiran G20 memainkan peran penting untuk mendorong dialog, kerja sama dan koordinasi respon kebijakan bagi pemulihan ekonomi global,’’ ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo.


Oleh : Jhela Purnamasari 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]