BI TAHAN SUKU BUNGA: SAHAM MANA YANG LAYAK DIPERHATIKAN?
Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25% pada rapat dewan gubernur yang berlangsung pada 19-20 Juni 2024 memiliki dampak signifikan pada pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencapai level 6.800 setelah bergerak di zona hijau. Meskipun kurs rupiah mengalami pelemahan, sektor perbankan justru mengalami kenaikan karena kebijakan setabilnya suku bunga. Dengan suku bunga yang tetap, biaya pinjaman tidak naik, sehingga tidak membebani korporasi dan konsumen.
Dalam situasi tersebut pelaku pasar bisa melihat peluang strategi pembelian saham ketika harga saham sedang berada di titik terendah (buy on weakness) atau strategi pembelian saham ketika harga saham sedang dalam tren naik (trending buy).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan pengamat pasar modal diantaranya:
1. Menurut William, ia menyarankan trending buy untuk saham PT Bank Negara indonesia (persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) dan PT Japfa comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Kemudian buy on weakness yaitu saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (TLKM). Hal ini karena BI mempertahankan acuan suku bunga di level 6,25% yang akan berdampak positif terhadap sektor perbankan selain itu William melihat IHSG berpotensi menguji support 6.721 dan level resistance di 6.887 hingga pekan depan.
2. Azis merekomendasikan saham di sektor komoditas, menimbang pelemahan rupiah bisa berdampak positif bagi emiten berbasis komoditas. Sebagai pilihan jangka pendek, ia menyarankan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan BBRI sebagai pilihan trading. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan target harga Rp 9.550-Rp 9.700 untuk BBCA, dan Rp 4.400-Rp 4.420 untuk BBRI.
3. Pada akhir Juni ini, pelaku pasar mulai bisa mengantisipasi rilis kinerja kuartal II-2024. Martha merekomendasikan saham BBCA, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Saham tersebut memiliki kekuatan fundamental dan potensi untuk meningkat. Martha memperkirakan IHSG akan mengalami rebound sehingga saham saham tersebut menjadi pilihan yang baik untuk investasi jangka panjang.
Suku bunga acuan BI memliki dampak yang signifikan pada pasar saham. Investor perlu memantau pergerakan pasar dengan cermat dan mempertimbangkan resiko serta potensi keuntungan dalam mengambil keputusan investasi.
Oleh: Nabila Maulida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar