Post Page Advertisement [Top]

artikel

TREN IPO ANAK USAHA KONGLOMERAT: TREN DAN DAMPAKNYA PADA PASAR SAHAM INDONESIA


Dalam beberapa tahun terakhir, tren IPO (Initial Public Offering) anak usaha konglomerat di Indonesia semakin meningkat. Langkah ini tidak hanya memberikan peluang bagi perusahaan untuk memperoleh modal baru, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada pasar saham Indonesia.

Beberapa konglomerat besar di Indonesia telah membawa anak usahanya untuk terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Misalnya, PT Bangun Kosambi Sukses, anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang akan melepas 10% sahamnya melalui IPO dengan kisaran harga awal Rp 3.000 - Rp 4.060 per lembar saham. Menurut tim analis Stockbit Sekuritas, perusahaan menargetkan valuasi antara Rp 17 triliun–Rp 23 triliun, dengan dana yang bisa terkumpul sekitar Rp 1,7 triliun–Rp 2,3 triliun. Selain itu, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) akan melepas 20% saham anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui IPO. Dari total saham yang ditawarkan, 13% merupakan saham divestasi milik RAJA, dan 7% merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan. Kisaran harga per lembar saham dalam periode bookbuilding adalah Rp 900 - Rp 1.150 yang berencana menggelar IPO pada akhir 2024 atau awal 2025 dengan target dana IPO di atas 1 triliun. Langkah ini menunjukkan bagaimana konglomerat menggunakan IPO sebagai strategi untuk memperluas bisnis dan meningkatkan nilai perusahaan.

IPO anak usaha konglomerat memiliki beberapa dampak pada pasar saham diantaranya:
1. Peningkatan Likuiditas Pasar: Dengan lebih banyak perusahaan yang melantai di bursa, likuiditas pasar saham meningkat. Hal ini memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi para investor dan meningkatkan aktivitas perdagangan di bursa.
2. Peningkatan Kepercayaan Investor: Keberhasilan IPO anak usaha konglomerat dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia. Hal ini terlihat dari performa saham yang positif setelah IPO, seperti yang dialami oleh saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang melonjak 66% sejak IPO
3. Diversifikasi Portofolio Investor: IPO anak usaha konglomerat memberikan peluang bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan saham-saham baru yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Tren IPO anak perusahaan konglomerat di Indonesia mencerminkan dinamika yang positif dalam pasar saham. Langkah ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan dan investor, tetapi juga berperan dalam memperkuat ekonomi nasional. Dengan meningkatnya minat konglomerat untuk mendaftarkan anak usahanya di bursa, diharapkan pasar saham Indonesia akan terus berkembang dan menjadi lebih stabil.

Oleh: Nabila Maulida



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]